|
MINANG RINTAK MALAKA 1999
Minang Rintak Malaka merupakan pagelaran yang diadakan oleh Unit Kesenian Miangkabau (UKM-ITB) dalam rangka merayakan dies yang ke 23. Acara ini diadakan pada Sabtu, 17 April 1999 di Aula Timur Institut Teknologi Bandung. Acara ini mengambil tema Minang Rintak Malaka dengan
maksud membawa angin baru dalam kesenian Minang dengan mengawinkannya dengan kesenian
Melayu yang serumpun dengan Minangkabau itu sendiri. Dari segi arti, Minang Rintak Malaka
itu ialah Minang yang diselingi (ditingkahi) Malaka (dalam hal ini Melayu). Jadi dalam
acara dengan format pagelaran ini terdiri dari pertunjukan musik dan tari asli
Minangkabau, Melayu dan ditutup dangan nuansa Islami karena diadakan pada waktu yang
bersamaan dengan peringatan 1 Muharam 1420 H. Dalam pertunjukan ini, para musikus UKM pun berkesempatan untuk menampilkan suatu bentuk kesenian minang alternatif yang diilhami dari musik-musik melayu. Semua ini bisa direalisasikan dengan tersedianya alat musik yang mendukung untuk pembuatan musik alternatif tersebut. Sebagai contoh, untuk pertama kalinya UKM memiliki talempong dengan nada-nada minor (sama seperti tuts piano). Selain talempong sebagai motor utama dalam pertunjukan tersebut, kekuatan musik alternatif ini juga ditopang oleh kemampuan dalam memainkan alat musik lainnya seperti gendang, keyboard, rebana dan alat-alat musik tiup. Salah satu yang cukup menarik dalam pertunjukan ini adalah usaha para pemusik untuk bisa menggabungkan musik yang bernuansakan Sunda dan Minang, yang mereka namakan musik Sunda Batingkah. Musik ini diramu dengan menggunakan keyboard sebagai musik latar, gendang Sunda dan bansi.
|